Minggu, 11 Maret 2012

Bahasa Indonesia 2 - Memahami dan Mempelajari apa itu Penalaran

Apa yang dimaksud penalaran?

       Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga pada suatu simpulan. Data atau fakta yang akan kita gunakan boleh benar atau tidak. Disinilah letaknya kerja penalaran, orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan.

Tahukah kalian ada dua jenis penalaran?


Ada 2 jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Induktif.


Penalaran Deduktif itu seperti apakah?

        Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum daripada proposisi tempat menarik simpulan itu. Proporsi tempat menarik simpulan itu disebut premis.
        Penarikan simpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tak langsung.
Misalnya :
1.     Semua S adalah P (premis)
        Sebagian P adalah S (simpulan)
contoh: Semua ikan berdarah dingin. (premis)
            Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. (simpulan)
2.    Tidak satu pun S adalah P. (premis)
       Tidak satu pun P adalah S. (simpulan)
contoh : Tidak seekor nyamuk pun adalah lalat.(Premis)
             Tidak seekor lalat pun adalah nyamuk. (simpulan)
3.   Semua S adalah P.(premis)
      Tidak satu pun S adalah tak-P.(simpulan)
contoh; Semua rudal adalah senjata berbahaya.(premis)
             Tidak seekor lalat pun adalah nyamuk.(simpulan)
4.   Tidak satu pun S adalah P.(premis)
      Semua S adalah tak-P.(simpulan)
contoh; Tidak seekor pun harimau adalah simga.(premis)
            Semua harimau adalah bukan singa.(simpulan)
5. Semua S adalah P.(premis)
    Tidak satu pun S adalah tak-P.(simpulan)
    Tidak satu pun tak-P adalah S.(simpulan)
contoh: Semua gajah adalah berbelalai.(premis)
            Tidak satu pun gajah adalah takberbelalai.(simpulan)
            Tidak satu pun yang tak berbelalai adalah gajah.(simpulan)

Penalaran induktif itu seperti apakah?

      Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak belakan dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataan (premis).

Ada berapa bentuk penalaran induktif ?

   Generalisasi, Analogi, Hubungan Kausal

Generalisasi itu seperti apa?


    Generalisasi ialah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
    Jadi dari beberapa gejala dan data yang kita ragukan, dapat kita simpulkan kebenaranya setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti :
contoh : Jika dipanaskan, Besi memuai.
             Jika dipanaskan, Tembaga memuai.
             Jika dipanaskan, Emas memuai.
             Jadi jika dipanaskan, logam memuai.
   Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam simpulan generalisasi sebagai berikut :
1. Data itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan makin jelas simpulan yang diperoleh.
2. Data itu harus meawkili keseluruhan. 
3. Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data.


Analogi itu seperti apa?

     Analogi adalah cara penarikan pernalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
contoh : Nina adalanh lulusan Universitas Gunadarma
             Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
             Ali adalah lulusan akademi A
             Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
     Tujuan Penalaran secara analogi sebagai berikut :
1. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan
2. Analogi digunakan untuk menyingkapkan kekeliruan
3. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.

Hubungan kausal itu seperti apa?

    Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
    Ada tiga jenis hunbungan kausal ;
    Sebab-Akibat, Akibat-Sebab, Akibat- akibat.